Biden Janjikan Dukugan Energi Bersih Dan Keamanan dalam KTT AS-ASEAN



Jakarta - Dalam pertemuan puncak selama dua hari dengan para pemimpin negara ASEAN, pemerintahan Joe Biden menekankan komitmen bahwa Amerika Serikat masih memprioritaskan Asia meskipun berbulan-bulan fokus menyoroti invasi Rusia di Ukraina.

Gedung Putih mengumumkan bantuan baru sekitar $150 juta (Rp2,1 triliun), jumlah yang sedikit bila dibandingkan dengan $40 miliar (Rp584,3 triliun) untuk Ukraina dan miliaran dana yang digelontorkan oleh Cina di kawasan tersebut, yang telah melampaui Amerika Serikat sebagai mitra dagang terbesar ASEAN.

Namun, AS mengatakan saat ini sektor swastanya sedang bekerja dan berencana untuk membuat program yang lebih luas dalam kerangka ekonomi Indo-Pasifik, ditandai dengan kunjungan Biden ke Tokyo dan Seoul pada minggu depan.

"Saya berharap pertemuan ini dapat menjadi momentum untuk kembalinya kehadiran AS di kawasan," kata Presiden Indonesia Joko Widodo dalam KTT AS-ASEAN sebelum para pemimpin menuju jamuan makan malam di Gedung Putih.

AS juga berencana memberikan $60 juta (Rp876,4 miliar) untuk inisiatif maritim baru, termasuk mengerahkan personel penjaga pantai untuk memerangi kejahatan di laut. Upaya ini akan mencakup melawan penangkapan ikan ilegal dan tindakan kerja paksa, kata seorang pejabat AS.

Washington akan menyumbangkan $40 juta (Rp584,4 miliar) untuk investasi energi bersih di Asia Tenggara dan menggalang kerja sama dengan sektor swasta untuk mengumpulkan hingga $2 miliar (Rp29,2 triliun).

Inisiatif lain yang disampaikan Biden secara terpisah ketika melakukan pertemuan puncak tentang COVID-19 secara virtual, yakni tentang proyek untuk menguji penyakit pernapasan yang muncul di perkotaan Asia Tenggara melalui kantor baru Pusat Pengendalian Penyakit AS di Hanoi. sumber detikcom

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama