Ini Visi-Misi dan Program Ganjar-Mahfud di Bidang Ekonomi

 


MBIndonesia.com, Jakarta - Pasangan nomor urut tiga yakni Ganjar-Mahfud, diketahui mempunyai sejumlah visi, misi, dan program kerja yang akan diwujudkan jika terpilih pada Pilpres 2024. Apa saja?

Pasangan Ganjar-Mahfud (GAMA) diketahui mengusung visi menuju Indonesia unggul gerak cepat mewujudkan negara maritim yang adil dan lestari. 

Terdapat sejumlah misi yang tertuju pada sektor ekonomi. Di antaranya, pasangan tersebut menargetkan pertumbuhan ekonomi rata-rata mencapai 7% sebagai upaya Indonesia bisa keluar jebakan middle income trap.

Strategi yang ditawarkan pasangan Ganjar-Mahfud adalah meningkatkan peran koperasi dan UMKM, dukungan usaha baru di seluruh wilayah Indonesia, pemanfaatan infrastruktur, ekonomi digital, pengelolaan ekonomi hijau-biru, serta pertumbuhan industri manufaktur di 7,5-8%.

Selain itu, pasangan yang diusung oleh koalisi PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo ini menargetkan tingkat kemiskinan turun hingga 2,5% dan kemiskinan ekstrem turun sampai 0%. Upaya untuk mengurangi tingkat kemiskinan tersebut dilakukan dengan konvergensi program pusat dan daerah, serta optimalisasi dana bukan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (non-APBN). Tak tanggung-tanggung, penerima Program Keluarga Harapan (PKH) menjadi 15 juta yang sebelumnya, 10 juta penerima.

Visi, Misi, dan Program Kerja Ekonomi Ganjar-Mahfud:

- Menciptakan 17 juta lapangan kerja baru untuk mengurangi jumlah pengangguran hingga mencapai tingkat penyerapan tenaga kerja optimal.

- Memastikan tiap keluarga miskin menyekolahkan minimal 1 orang anaknya untuk memutus rantai kemiskinan.

- Menciptakan lingkungan usaha yang mendukung pertumbuhan usaha ultra mikro dan UMKM melalui penataan dan implementasi regulasi untuk menjamin kepastian hukum serta menempatkan rakyat sebagai pusat kegiatan berusaha.

- Alokasi kredit perbankan minimal 35% untuk koperasi, UMKM, dan perusahaan rintisan.

- Meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan domestik dan pertumbuhan industri nasional.

- Meneruskan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) secara bertahap.

- Hilirisasi sumber daya alam pertambangan, perkebunan, pertanian serta perikanan dan kelautan dilakukan secara menyeluruh hingga menciptakan produk akhir bernilai tinggi dengan fondasi industri hulu dan kebijakan TKDN.

- Anggaran negara yang memadai, transparan, akuntabel, efektif, dan efisien dengan optimalisasi sumber pendapatan, reformasi kelembagaan, dan efektivitas belanja negara.

- Melanjutkan pemerataan dan meningkatkan nilai tambah dari infrastruktur yang telah terbangun.

- Memastikan pangan murah melalui stabilisasi harga pangan.

- Memperbanyak sistem pengairan (waduk, bendungan, embung dan irigasi), jalan usaha tani yang memadai, fasilitas cold storage, serta pengolahan dan pemasaran hasil tani, ikan, maupun ternak terintegrasi.

- Menyediakan 40% tempat usaha bagi UMKM di lingkungan infrastruktur publik.

- Mengalokasikan 50% anggaran belanja barang/jasa pemerintah dan BUMN untuk koperasi dan UMKM.

- Memperbanyak pasar baru dan merevitalisasi pasar tradisional sebagai pusat aktivitas ekonomi rakyat yang bersih dan nyaman.

- Memastikan kelompok anak muda mendapatkan kebijakan afirmasi untuk

mendapatkan kemudahan memulai dan mengembangkan usaha.

- Pembangunan hunian baru atau renovasi seperti rumah sederhana, rusunami, rusunawa, disertai ketersediaan lahan yang strategis dan terjangkau dari pusat perekonomian serta transportasi umum.

- Memastikan seluruh infrastruktur publik ramah penyandang disabilitas dan mendapatkan kesetaraan akses, baik dari pekerjaan, upah, pendidikan, dan pelayanan publik.

- Memperbaiki kampung kumuh di desa dan kota, dengan hunian layak, sanitasi sehat, air minum dan air bersih, fasilitas umum dan sosial memadai, dan ruang terbuka hijau yang mencukupi.

- Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai generator pembaharuan yang potensinya sekitar 3.700 GW secara bertahap untuk kebutuhan energi dalam negeri,

- Mengoptimalkan pemanfaatan sektor kelautan dengan potensi US$ 1,4 triliun per tahun secara inklusif demi menjaga gelombang potensi ekonomi biru di Indonesia.

- Mengurangi kesenjangan ekonomi-sosial atau dukungan khusus untuk Papua dalam rangka pertumbuhan ekonomi yang merata.

- Menjadikan kota sebagai sentra pertumbuhan ekonomi yang dapat menarik dan mendorong desa untuk tumbuh bersama.

- Mewujudkan Indonesia yang subur digital melalui dukungan nyata terhadap rintisan usaha digital, seperti kemudahan pembiayaan, insentif pajak, dan inkubasi bisnis.

- Meningkatkan peran pelaku usaha dan produk domestik dalam aktivitas ekonomi digital termasuk e-commerce untuk mendukung perkembangan UMKM lokal.

- Mengurangi emisi gas rumah kaca

- Pengembangan kawasan wisata bahari dan meningkatkan daya tarik investasi wisata maritim.


(RED)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama